RSS

Formalitas Hari Pertama

Cek...cek...
Test... test..
Satu.. Dua.. Tiga

Okay. Ada apakah gerangan? Oh tidak, tidak ada apa-apa. Hanya perlu cek kejiwaan, masih normal atau tidak. Dan untungnya, masih. Kau tahu kenapa? Telah kuceritakan pada postingan sebelumnya bahwa aku sekarang adalah Peserta Didik di perkandangan baru yang tingkatannya lebih tinggi dari kandang monyet lamaku. Dan 3 hari ini, dimulai hellmonday, craptuesday dan heckwednesday aku akan menjalani hidangan-hidangan kedisiplinan dan tetek bengeknya. Aku yakin belum beberapa bulan diolah di sana, aku bakalan jadi waras.

Well, aku hampir bangun kesiangan (pukul 5.oo am) bukan karena aku nonton final WC 2010 antara negeri banteng dengan negeri holland, tapi karena terganggu mimpi-mimpi dari alam bawah sadar abnormalku itu. Tadinya aku niat bangun jam 4.oo am untuk menyiapkan puing-puing perlengkapan yang sebenarnya sangat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari hanya saja dikemas dalam bahasa-bahasa ganjil (bc. teka-teki). Diperlukan waktu bermenit-menit lamanya agar otak mau bekerja dengan benar dan waras. Contohnya : Liquid of Ultraviolet -> yang diartikan oleh gugusku (kelompok) sebagai susu ultrami*k rasa coklat.

Baru tiba di depan gerbang, kupikir aku akan baik-baik saja. Nyatanya ada segerombolan Tehtew dan Kangkaw yang nangkring 'menyambut' kami dengan sangat disiplin, um well, sebenarnya beberapa sih, tapi beberapa yang banyak. Sepertinya jam dinding sekolah lenyap tiba-tiba karena dilucuti oleh mereka. Hehehe.

Kami dituntun melekatkan 5s1h dalam otak kami setiap kali bertemu para senior, guru-guru, atau staff dll, dsb, dst. Dan ungkapannya harus jelas. 5s1h meliputi :

1. Senyum
2. Salam
3. Sapa
4. Sopan
5. Santun
6. Hormat

Contoh kecil dialog (dengan sedikit perubahan) :
Aiw² : Misi kangkaw, Misi Tehtew
Kangkaw: Misi? Misi apa?
Tehtew: Misi di jalur Gaza kali kaw. Yang bener itu PER-MI-SI!
Aiw²: Perrrr-Misi Kangkaw, Tehtew.
Kangkaw: Per? Per apa?

***

Dan seterusnya bisa anda jabarkan dengan otak anda sendiri. Di kelas kedisiplinan adalah kata wajib yang harus ditaati dan dipenuhi. Meski kami sering dilontarkan suara-suara bervolume lebih dari rata-rata, aku tidak yakin bisa menembus perisai gurun pasirku (mental/pikiran) serta kutubku (hati/perasaan).

0 ocehan: